BUMI
Makalah
ini disusun Guna Memenuhi Tugas
TAFSIR
AYAT SAINS
Dosen
Pengampu: Moch.Noor Ichwan MA,g
Disusun
Oleh:
Suprayitman (134211074)
FAKULTAS
USHULUDDIN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
Latar belakang
Bumi
yang kita tempati adalah sebuah planet yang sangat menakjubkan dari sekian planet yang ada di tata surya.
Dan informasi tentang bumi dalam al-qur’an telah banyak di singung semisal ayat
22:surat Al-Baqoroh:
“Dialah yang menjadikan
bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air
(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan
sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah[30], Padahal kamu mengetahui.
Ayat tersebut termasuk
salah satu ayat yang bercerita tentang gambaran bumi, dari sekian banyak ayat
yang bercerita tentang bumi, tema tentang bumi yang mencakup bahasa tentang
bentuk, stuktur, ukuran dalam tidak dijelaskan secara terperinci. Sebab manusia
dapat mempelajarinya melalui banyak kajian dan penelitian secara mendalam.
Berangkat dari hal tersebut kami akan memaparkan tentang bumi pada makalah ini.
II.
Rumusan Masalah
Bagaimana memahami
ayat-ayat tentang bumi dan seperti apa pendapat mufasir dan ahlinya?
III.
Pembahasan
A. Bentuk
bumi
“Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap.(al-Baqoroh:22)
“Dia
menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam
atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.(az-Zumar).
Ayat 22 surat al-Baqoroh menjelaskan
tentang penciptaan bumi yang di hamparkan untuk kamu. Kata kholaqo/mencipta
memberikan kesan sesuatu wujud, baik bahan yang sudah ada sebelumnya maupun
belum ada. Demikian juga kata ja’ala mengadung makna mewujudkan sesuatu dari
yang ada sebelumnya dari mengambil manfaat atasnya. Dan maksud bumi dihamparkan
adalah sebagai kesan bahwa bumi dijadikan Allah begitu mudah dan nyaman untuk
di huni.
Seperti diketahui bahwa manusia pada umumnya menempati dataran baik rendah
maupun tinggi yang subur. Daerah dataran tersebut terbentuk melalui proses
geologi yang sangat lama hinga jutaan tahun dalam manusia.
Dalam ayat 5 surat az-Zumar
menyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya dengan benar
dan adil, berdasarkan hikmahnya bukan bersenda gurau. Allah mendatangkan malam
dan membawa pergi siang begitupun sebaliknya. Masing-masing datang pada
waktunya,satu sama lain tidak pernah saling mendahului.
Dan itu juga senada dengan apa yang di tegaskan dalam surat ad-Dukhan 38-39
bahwa penciptaan langit dan bumi tidaklah main-main. Sebaliknya langit dan bumi
merupakan perencanaan yang sempurna, baik ruang dan waktunya. Penciptaan langit
dan bumi sangat tepat dari segi peletaka lokasinnya dalam galaksi dan system
tata surya. Demikian juga waktunya, bumi lahir saat matahari berumur dewasa
kurang lebih lima miliar tahun,bukan ketika matahari uzur lima miliar tahun
lagi untuk meledak dan melenyapkan planet bumi. Dalam ayat lain di sebutkan;
“Dan bumi itu Kami hamparkan, Maka
Sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).
adz-Dzariyat 48:
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan
menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran. al-Hijir 19;
Menyatakan bahwa dan bumi telah kami hamparkan
maka (kami) sebaik-baik yang menghamparkan jelas meperhatikan betapa telah
sempurnanya penghamparan, lelehan-lelehan cairan batuan ketika bumi masih
primitive dan membara. Setelah mendingin lelehan ini menjadi bagian dari
listofir planet bumi. Bisakah kita bayangkan apabila cairan panas itu tidak
membeku munkinkah ada kehidupan. Kalimat serta kami tumbuhkan di sana segala
sesuatu menurut ukuran juga menegaskan bahwa segala yang ada di planet bumi
tercipta secara sempurna dan harmonis demi mendukung kehadiran sebuah kehidupan
yang komplek.
B. Struktur bumi
Tentang
struktur bumi, Allah tidak menerangkan secara jelas. Mungkin karena hal itu
memang dapat diketahui manusia melalui berbagai penelitian. Beberapa ayat Al –
qur’an yang memberi isyarat dan petunjuk tentang ini dapat diperhatikan
misalnya dalam surat at –TALAQ / 65 : 12 berikut :
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit
dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah
ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
Sebagaimana bentuk bumi
yang bundar, informasi tentang struktur bumi, komponen apa saja yang ada dalam
perut bumi, juga tidak dirinci oleh al-Quran karena dapat diketahui oleh
kelompok manusia yang mempergunakan akalnya dengan mengadakan survey. Beberapa
ahli geologi mengatakan bahwa struktur bumi bisa dibayangkan seperti bawang
hanya saja bentuk bumi mendekati bulat. Bumi terdiri dari satu lapisan-lapisan
bola (concentric shell). Secara berturut-turut dari bagian paling dalam lapisan
bumi terdiri dari inti bumi bagian dalam (inner core), inti bumi bagian luar
(out core), mantel bumi bagian dalam (inner mantel), mantel bumi bagian luar
(upper mantel), astenosfer,listofer, dan kerak bumi.
Bentuk Planet Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi
kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini
terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih
besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari
bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter
pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke
kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski
pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar
satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan
toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi
adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana
(10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi
yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung
Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam
bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam
eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah
yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu
bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti
gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut
dikenal sebagai relief bumi.
Komposisi Kimia Bumi
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya
adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur
(2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya
terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian
inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel
(5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri
dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir
semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian
dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama
adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi
utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat
dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan
perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa
99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya
hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
Lapisan Lapisan Bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush) merupakan
kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70
km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam.
Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya
hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi
mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri
dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan
lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan
menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya
sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.
inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700
km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair
(hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,
danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan
bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Selengkapnya
mengenai atmosfer,bisa membaca pada tulisan terdahulu tentangpengertian atmosfer.
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya
dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses
transfer panas dan perpindahan materi padat.
Massa dan Medan
Magnet Bumi
Ukuran
bumi tidak kalah penting bagi kehidupan dari pada jarak bumi dengan matahari,
kecepatan rotasi dan bentukan-bentukan di permukaan bumi. Memperhatikan planet
lain, kita melihat rentang ukuran yang lebar: Merkurius lebih kecil daripada
sepersepuluh bumi, sementara Yupiter 318 kali lebih besar. Apakah ukuran bumi
dibandingkan dengan planet lain kebetulan? Ataukah suatu kesengajaan? Ketika
kita mengamati ukuran bumi, dengan mudah kita melihat bawa planet kita
dirancang untuk sebesar bumi ini sekarang. Ahli geologi Amerika Frank Press dan
Raymond Siever memberikan komentar tentang “ketepatan” ukuran bumi: Dan ukuran
bumi begitu tepat tidak terlalu kecil sehingga kehilangan atmosfernya, karena
gravitasi yang kecil gagal mencegah gas lepas ke angkasa, dan tidak terlalu
besar sehingga gravitasinya menahan begitu banyak atmosfer, termasuk gas yang
berbahaya. Selain massa bumi, susunan perut bumi juga dirancang khusus.
Disebabkan intinya, bumi memiliki medan magnet kuat yang berperan penting dalam
menjaga kelangsungan hidup. Menurut Press dan Siever: Perut bumi luar biasa
besarnya, namun merupakan mesin penghasil panas yang diseimbangkan secara rumit
dengan bahan bakar radioaktif, Andaikan bekerja lebih lambat, aktivitas geologi
akan berjalan lebih lambat. Besi mungkin tidak mencair dan terbenam membentuk
inti cair, dan medan magnet tidak pernah terbentuk Andaikan lebih banyak bahan
radioaktif, dan mesin bekerja lebih cepat, gas dan debu vulkanik tentu telah
menghalangi matahari, sehingga atmosfer menjadi pekat mematikan, dan permukaan
bumi diguncang oleh gempa dan letusan gunung api setiap hari. Medan magnet yang
dibicarakan ahli geologi ini berperan penting bagi kehidupan. Medan magnet ini
berasal dari struktur inti bumi. Inti bumi terdiri dari unsur-unsur berat
seperti besi dan nikel yang mampu menahan muatan magnet. Inti dalam berbentuk
padat sementara inti luar cair. Dua lapis inti bergerak saling mengitari, dan
gerakan inilah sumber medan magnet bumi. Menyebar jauh di atas permukaan, medan
ini melindungi bumi dari radiasi merusak yang berasal dari angkasa luar.
Radiasi dari bintang selain matahari tidak dapat melewati perisai ini. Sabuk
Van Allen, yang medan magnetnya merentang hingga 18.000 km dari bumi,
melindungi bola ini dari energi mematikan. Diperkirakan bahwa awan plasma yang
terjebak Sabuk Van Allen terkadang mencapai energi yang besarnya 100 miliar
kali lebih besar daripada bom nuklir yang menimpa Hiroshima. Radiasi dari
langit mungkin sama merusaknya. Tetapi medan listrik bumi, hanya melolos-kan
0,1% radiasi tersebut dan ini diserap oleh atmosfer. Energi listrik yang
diperlukan untuk menciptakan dan mempertahankan medan listrik sebesar ini
mencapai miliaran Ampere, sebanyak yang dibangkitkan umat manusia sepanjang
sejarah.
Tentang
Penciptaan Alam Semesta Jika perisai pelindung ini tidak ada, kehidupan telah
dimusnahkan oleh radiasi mematikan dari waktu ke waktu dan mungkin tak pernah
ter-wujud sama sekali. Namun seperti yang diungkapkan Press dan Siever, inti
bumi telah dirancang dengan tepat untuk menjaga planet ini tetap aman.
“Dan
Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka
berpaling dari segala
tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS. Al Anbiyaa’, 21: 32)
!
Seperti
diketahui batuan dibumi khususnya batuan beku yang berasal dari maqma, senan
tiasa merekam medan maqnet saat batuan tersebut terbentuk. Hal ini disebabkan
batuan tersebut mengandung mineral-mineral yang bersifat magnetik.
Bentuk pulau sulawesi yang
menyerupai huruf k adalah contoh indah dimana tiap kakinnya berasal dari tempat
berlainan dan dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Lebih jauh dari rekaman
maqnet yang tersimpan batuan pula diketahui bahwa kutup – kutup magnet bergerak
dan bahkan letap kutup bertukar tempat yang terekam oleh batuan didasar laut
yang tergambar dengan pola magnetik bolak – balik yang simetri ini pada
akhirnya menuntun para ilmuan pada konsep pemekaran samudra. Pada gilirannya
kelak bersamaan dengan teori apungan benua, yang sejak awal abad ke 20 menjadi
bahan perdebatan, menjadi lahirnya landasan teori tektonik lempeng.
Setyana
(2009), salah seorang ahli geofisika
indonesia, dalam tulisannya dengan judul yang sangat menarik “kekuatan
tersembunnyi bumi: yang melindungi dan membimbing” menjelaskan dengan bahasa
populer bagaiimana medan magnet melindungi
dari sebuah radiasi proton dan elektron dari matahari sehingga mata
rantai makan global tidak rusak dan epidemi kanker terhindarkan.
Seperti
diuraikan sebelumnya medan magnet juga menjadi penuntun dalam penentuan arah
bukan hannya bagi manusia tetapi juga binatang pada saat melakukan migrasi dari
satu tempat ketempat lainnya. Binatang – binatang pengelana tersebut dituntun
oleh medan magnet yang ditangkap oleh
sensor magnetik yang tersimpan dalam tubuh mereka. Dengan menangkap sinyal
magnet ini burung – burung dari siberia bisa
dikawasan kepulauan raja ampat di papua.
IV.
Penutup
Kesimpulan
Dari
penjelasan tentang ayat-ayat diatas kita bisa mengetahui bahwasanya bumi yang
kita diami sekang ini adalah sebuah rumah yang sangat yaman yang telah di
ciptakan oleh Allah dengan sedemikian rupa serta melalui proses yang sangat
panjang, menjadikan bumi sebagi planet yang paling layak huni dari pada planet
tentangga, hal ini di sebabkan oleh letak serta bentuk bumi sendiri sangat
mendukung atas keberlangsunggan mahluk
hidup didalamnya, oleh karnanya sebagai mahluk hidup yang tinggal di bumi sudah
sepantasnya kita sebagi kholofah yang diturunkan kebumi menjaga keberlangsunya
ekosistem yang ada padanya, sehingga bumi akan terus menjadi tempat yang sangat
layak di huni bagi cucu-cucu kita di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA:
al-Qorni Aidh. Tafsir al-muyassar. Terj Qithi press,
Jakarta,2007.
haryo Agus
sudarmojo. History of eart, menyingkap keajaiban bumi dalam al-Qur’an, bunya.
Yogyakarta 2013.
Yahya Harun.penciptaan
alam semesta ebook.